PENULIS : Leyla Hana
CETAKAN : Pertama, 2012
TEBAL : 229 Halaman
ISBN : 978-602-02-2728-3
Pernikahan
adalah Miitsaqan Ghaliiza yang akan terus di uji
Setiana gadis berusia 29 tahun yang bekerja di sebuah perusahan kontrak
tor di kota Semarang, Ana begitu dia dipanggil semakin risau dengan usianya
yang hampir kepala tiga belum juga menemukan jodohnya sedangkan teman- teman
sebayanya sudah menikah semua
Di kantor beberapa rekannya tidak berhenti untuk bergosip dan
mengeluarkan kata- kata tidak enak tentangnya bahkan rekan-rekanya menjulukinya
dengan “ Si jomlo Kronis”. Tiga sejoli “ Cici, Rosa,Eva yang setiap hari
menghina Ana dalam kehidupan Pernikahannya bukan tanpa masalah, yang satu sudah
menikah bertahun-tahun namun belum punya momongan, 2 rekanya lagi berselingkuh
walau sama- sama sudah menikah.
Anehnya semakin sering Ana menemukan
ujian- ujian pernikahan tidak membuat dia gentar untuk semakin kuat berdo’a
untuk jodohnya di Pernikahan Impiannya
Pertemuan jodoh yang dilakukan Setiana bukanlah pertemuan yang mudah
berbagai cara di jalani setiana untuk menemukan jodohnya mulai dari Saudara,
Sahabat akhirnya cintalamanya pada Edo teman semasa kuliah yang akhirnya
menjadi Jodohnya
Buku ini unik karna mengambarkan sebagian kisah para Lajang yang saat ini
sudah hampir memasuki kepala tiga, namun
banyak hikmah yang tertoreh dalam pertemuan jodoh itu diantaranya :
-
Berbaktilah
kepada orang tua terutama Ibu maka semakin banyak do’a tercurah buat kita, ini
terlukis di awal bab
Setiap saat Setiana Mencium tangan ibu memohon do’a
dari sang bunda, karna do’a ibu pasti di kabulkan Allah.
Ridha Ibu adalah Ridha Allah Juga ( hal. 8)
-
Ikhlas dengan
apa yang digariskan Allah tidak menyalahkan Allah atas ujian- ujian Jodoh yang
belum di dapatnya bahkan setian berdoa “ Ya
Allah terimalah sujudku, Engkaulah yang menciptakanku dan menentukan takdirku. Bantulah
aku, untuk ridha atas segala ketetapan-Mu
-
Berbuat baik (
Ihsan) walau 3 orang rekan kerjanya selalu menghina dan mengosipkanya namun
setiana tidak pernah membencinya bahkan ketika ujian- ujian pernikahan
menghapiri rekan- rekan yang membencinya, Setiana tidak pernah membencinya
bahkan memberikan do’a dan dukungan agar masalah mereka selesai.
Buku Novel
ini membuat haru biru dan ada bahagia di akhir cerita
“ Maka
nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (Qs. Ar-Rahman)
Resensi ini diikutsertakan dalam lomba resensi buku BAW dan QuantaBooks
http://bawindonesia.blogspot.com/2014/02/lomba-resensi-buku-penulis-be-writer.html
Resensi ini diikutsertakan dalam lomba resensi buku BAW dan QuantaBooks
http://bawindonesia.blogspot.com/2014/02/lomba-resensi-buku-penulis-be-writer.html
Terima kasih ya sudah membaca buku saya :-)
BalasHapus