Jumat, 19 Februari 2016

MILAD FORUM LINGKAR PENA KE 19


Milad Forum Lingkar Pena ke 19 yang jatuh pada tanggal 22 Februari 2016
pada tahun ini di adakan di Kota Budaya Yogyakarta
tema yang di Usung pada Milad ke 19 Forum lingkar Pena : Sastra Santun di Era Digital

Sejarah Berdirinya FLP
Tahun 1997, Helvi Tiana Rosa, Asma Nadia, Muthmainnah dan teman- temannya  dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia bertemu di Mas­jid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia. Pertemuan berlanjut dengan diskusi tentang minat membaca dan menulis di kalangan para remaja Indonesia. Percakapan tersebut sampai pada kenyataan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan bacaan yang bermutu. Di sisi lain sebenarnya banyak anak muda yang mau berkiprah di bidang penulisan, tetapi potensi mereka kerap tak tersalurkan atau intensitas menulis masih rendah, di antaranya karena tiadanya pembinaan untuk peningkatan kualitas tulisan. Lebih dari itu, semua yang hadir menyadari betapa efektifnya menyampaikan gagasan melalui tulisan.
Akhirnya yang hadir sepakat untuk membentuk organisasi kepenulisan. Maka pada tanggal 22 Februari 1997 berdirilah Forum Lingkar Pena, sebagai badan otonom Yayasan Prima dan mba Helvi Tiana Rosa (HTR)  terpilih sebagai Ketua Umum. .
Tahun 1998, seorang penulis muda dari Kalimantan Timur: Muthi Masfufah, mendirikan FLP Wilayah Kalimantan Timur yang berpusat di Bontang serta cabangnya di Samarinda, Balik Papan, Tenggarong dan kemudian Sangata. Inilah kepengurusan wilayah pertama dalam sejarah FLP. Pada tahun 1999, mulai banyak permintaan dari daerah, untuk membentuk kepengurusan FLP di tiap provinsi.
Majalah Annida—sebuah majalah fiksi Islami bertiras sekitar seratus ribu eksemplar perbulan—yang dimpimpin oleh Mbak HTR pada waktu itu, menjadi salah satu sarana bagi munculnya karya-karya anggota FLP. Majalah tersebut juga membuat rubrik khusus berisi info FLP dan menjadi sarana merekrut anggota baru. Yang mengejutkan, lebih dari 2000 orang mendaftar menjadi anggota melalui Annida. Ditambah lagi, sampai tahun 2003, berdasarkan masukan dari tiap wilayah, tak kurang dari 3000 orang telah mendaftarkan diri pula melalui berbagai acara yang digelar oleh perwakilan-perwakilan FLP di seluruh Indonesia dan mancanegara.
Dari jumlah itu, sekitar 700 adalah penulis aktif. Mereka tinggal di lebih dari 125 kota di Indonesia. Banyak di antara mereka meraih penghargaan dalam berbagai lomba penulisan tingkat provinsi, nasional bahkan internasional. Sekitar 75% penulis majalah Annida, bergabung dalam FLP. Lalu ada pula sekitar ratusan pengelola dan penulis buletin atau media kampus. Kebanyakan anggota FLP adalah pelajar dan mahasiswa. Ada juga pegawai negeri, karyawan swasta, buruh, ibu rumah tangga, guru, petani,  dan lain-lain.
FLP adalah organisasi inklusif. Keanggotaannya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang ras maupun agama. Mayoritas anggota FLP memang muslim, namun tingkat pemahaman keislaman mereka tidak seragam. Banyak pula non muslim yang bergabung. Meski demikian para anggota FLP memiliki niat yang sama: membagi seberkas cahaya bagi para pembaca dan menganggap kegiatan menulis adalah bagian dari ibadah.
Susunan Pengurus Forum Lingkar Pena Masa Bakti 2013- 2017
Penasihat
  • Taufiq Ismail
  • Pipiet Senja
  • Boim lebon
  • Heru Susetyo
  • Joni Ariadinata
Dewan Pertimbangan:
  • Helvy Tiana Rosa
  • Asma Nadia
  • Maimon Herawati
  • M. Irfan Hidayatullah
  • Setiawati Intan Savitri
  • Gola Gong
  • Habiburrahman El Shirazy
Ketua Umum: Sinta Yudisia Wisudanti
Sekretaris Jenderal: Afifah Afra
Ketua Harian 1: Rahmadiyanti Rusdi
Ketua Harian 2: Adam Muhammad
BIDANG SEKJEN
Kesekretariatan:
  • Dalilah Adzfar
  • Lia Octavia 
  • Vira
Humas:
  • Asri Istiqomah
  • Hendra Purnama
  • Sri Widiyasuti
  • Zaki
Bendahara:    
  • Aferu Fajar
  • Wiwiek Sulistyowati
BIDANG 1: KADERISASI, KEKARYAAN DAN JARWIL
Divisi Kaderisasi
  • Ganjar Widhiyoga (Koordinator)
  • Muthi Masfuah
  • Khairani
  • Gegge Mapangewa
  • Nanik Susanti
  • Aslul Khitan
  • Aries Adenata
  • Awi
  • Irfan Azizi
Divisi Karya
  • Topik Mulyana (Koordinator)
  • Azzura Dayyana
  • Denny Prabowo
  • Ibnu HS
  • Agus Wibowo
  • Mashdar Zainal
  • Yanuardi Syukur
Divisi Jaringan Wilayah
  • Sri Rahayu/Naqiyyah Syams
  • Mildaini
  • Irja Nasrullah
  • Alimin Samawa
  • Billy Antoro
  • Sudi
BIDANG 2: BISNIS, ADVOKASI, DAN RUMAH CAHAYA
Divisi Bisnis
  • Koko Nata Kusuma (Koordinator)
  • Adam Muhammad
  • Nurbaiti
  • Nunu el-Fasa
  • Danang Kawantoro
Divisi Rumah Cahaya
  • Siska Puspitasari (Koordinator)
  • Wiwik Hafidzoh
  • Fakhruddin Ahmad
  • Retno Fitriyanti

sumber : http://flp.or.id/index.php/susunan-badan-pengurus-pusat-forum-lingkar-pena-2013-2017/

Senin, 01 Februari 2016

REBUT 5 TIKET PETUALANGAN WISATA HERITAGE GREEN INDUSTRI DI PADANG SENILAI 5 JUTA ( DL 23 Februari 2016)


Rebut 5 Tiket Petualangan Wisata Heritage Green Industri di Padang Senilai 5 Juta


posterwegi5-18-19-revtema
Dalam rangka meramaikan kegiatan Wisata Heritage dan industry Semen Padang Sabtu, 19 Maret 2016 (www.semenpadang.co.id | twitter : @semenpadang1910) yang akan  diikuti oleh sekitar 55 peserta se-Sumatra,  maka komunitas wegi bekerjasama dengan Semen Indonesia memberikan kesempatan bagi para blogger/penggiat sosmed beserta komunitas lingkungan dari NON SUMATERA untuk berpartisipasi di kegiatan tersebut.
Menyadari jarak yang jauh dari peserta NON SUMATERA maka kunjungan 1 hari tentu tidak cukup dari aspek waktu dan tenaga, selain itu edukasi mengenai  green industry yang dilakukan Semen Indonesia akan dilaksanakan pula di anak usaha khususnya industry semen di bawah Semen Indonesia Group. Untuk itu PT Semen Indonesia bersama komunitas WEGI menambah destinasi kunjungan 1 hari dan kesempatan hanya untuk 5 pendaftar terpilih. Ikuti syarat dan ketentuannya sebagai berikut:
  • Area Kunjungan :
    • 18 Maret 2016 Destinasi Bukit Tinggi (Jam Gadang, Ngarai Sihanok, Great Wall, Museum Bung Hatta dll)
    • 19 Maret 2016 Destinasi Padang (Batik Tanah Liek, Museum Bank Indonesia, PLTA Rasak Bungo, Heritage Industri pabrik Indarung I didirikan 1910, Taman Reklamasi, WHRPG dll)
  • Syarat Mengikuti Kontes :
    • Memfollow akun @semenku@semenpadang1910@komunitaswegi
    • Membuat posting di Twitter tentang PT Semen Padang dgn hastag #wegreenindustry. Materi posting : text, gambar, poster, meme, video
    • Membuat tulisan singkat (ngeblog) minimal 200 kata dengan tema bebas yang memuat salah satu atau semua kata : “Semen Padang”, “1910”, “kami telah berbuat sebelum yang lain memikirkannya”, “pabrik Indarung VI”, “industri semen”.
    • Mengirimkan link tulisan ke @komunitaswegi atau info@wegi.org
    • Batas akhir tulisan 23 Februari 2016
  • Mengingat penjemputan di Bandara Soekarno Hatta, maka acara ini recommended untuk Blogger/Penggiat Sosmed di Jawa. Bagi yang diluar Jawa tetap dapat mengikutinya, dengan ketentuan penjemputan di Bandara Soekarno Hatta.
  • Info lebih lanjut hub WA : 082333667734 atau 081331130903
Catatan: Informasi diatas adalah resmi, sekaligus merevisi kesalahan kalimat pada pilihan tema yang ada di poster/banner.  Kalimat yang benar “kami telah berbuat sebelum yang lain memikirkannya”, bukan “kami sudah membuat sebelum yang lain memikirkannya”.

REVIEW FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI : PERJUANGAN YANG PANJANG MENUJU KEBAIKAN


Film Ketika Mas Gagah pergi yang diadaptasi dari Novel yang sama berjudul Ketika Mas Gagah pergi. yang di tulis oleh Mbak Helvi Tiana Rosa (HTR)
sebelum saya mereview film ini mari kita buka sejarah, karna bangsa yang besar tidak pernah melupakan Sejarah sebuah quite yang saya dengar saat adengan Yudi ( Masaji wijayanto) bermain peran pada saat latihan theater mengangkat kisah palestina
Saya mencoba membuka sejarah Novel Ketika Mas Gagah Pergi yang awal nya merupakan cerpen yang muncul dimajalah Annida pada tahun 1990 dan diterbitkan menjadi sebuah Novel pada tahun 1997
dan menjadi sebuah Film layar lebar pada tahun 2016

yah memang patut indobroadcat production mengapresiasikan di awal pemutaran filmnya dengan latar daerah ternate yang indah

kembali ke cerita Film Ketika Mas Gagah Pergi yang dibintagi oleh Pendatang muda yang berbakat Hamas Syahid, Aquino umar, Masaji Wijayanto, Izzah Ajrina.dan didukung oleh artis-artis senior seperti Wulan Guritno, Mathias Muchus, Dwiki Darmawan sekaligus sebagai arrasemen lagu Rabbana yang menjadi sountrac film KMGP ini.

Seorang Mas Gagah ( Hamas Syahid) Mahasiswa Pintar, gaul dan supermodel mendapatkan hidayah ketika melakukan riset ke ternate. perubahan nya ini ditentang oleh adiknya Gita Ayu Pratiwi ( Aquino Umar) yang merasa kakaknya sudah berbeda

Perjuangan Mas Gagah untuk menebar kebaikan pada keluarganya tidak langsung frontal tapi dengan perlahan dan panjang awalnya dengan mengubah pangilan adiknya awalnya Gita menjadi Dik manis, mengajak ibu nya ( Wulan Guritno) untuk melihat rumah singgah Cinta yang dibangunnya bersama teman-teman rohis dan pereman kampung pensiun (epi kusnandar) 

Yang paling seru adalah adegan Yudi ( Masaji Wijayanto) yang selalu ada di setiap bus yang di naiki oleh Gita, mulai dari kopaja sampai Transjakarta memberikan ceramah singkat yang temanya sesuai dengan penumpangnya. misal ketika ceramah tentang setiap orang tidak dinilai dari bentuk dan rupa tapi dari amal ibadahnya. pada saat itu penumpang nya ada Eli sugigi. ada juga ceramahnya tentang korupsi eh ternyata ada yang maling di Bus Transjak yang di perankan oleh ali syakib.

Perjuangan panjang menuju kebaikan selalu di dengung kan oleh Mas Gagah adalah " Jika kita tidak setuju pada suatu kebaikan yang mungkin belum kita pahami, kita bisa coba untuk menghargainya"


Film ini layak ditonton oleh Keluarga dan anak - anak karna film ini bersih dari adegan Sensual yang selalu ada di Film- film layar lebar.

Film Ketika Mas Gagah Pergi akan ada Sesion 2 yang lebih seru dan berlinang air mata.
kalau boleh jujur saya malah berharap Film Ketika Mas Gagah Pergi ( KMGP) menjadi 3 Sesion






Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...