KENANGAN DI BUMI ANDALUSIA
(EPS.1)
Kubuka kembali ingatanku 11 tahun yang lalu, saat pertama ku
langkahkan kaki ku di bumi andalas. ketika itu kami berangkat 2 mobil berangkat
dari kota Bertuah menuju kota Bengkuang, perjalan dimalam hari sebenarnya
kurang asik juga sih karna tak melihat pesona alam disekeliling. namun ku
tekatkan hati moga kubetah disana. kumulai dengan Bismilah moga Allah
memudahkan setiap usaha ku disana, kuberharap dapat menuntut ilmu pertanian
dengan mantap
Kami yang
akan sekolah di SPPN Padang ada 9 orang yang berangkat bersama- sama (Santi,
Endang, aye,adek, evi, ina, atik, atin, Siti) namun di sekolah kami di kenal
dengan kelompok 11 (ditambah Rubi + adi)
Perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai
pada jam 3.00 dini hari. ada cerita lucu yang sampai sekarang masih diingat
sama teman- teman . pada saat kami sampai bapaknya Adek mau menurunkan barang -
barang dari bagasi. lalu bapaknya nanya " mana kuncinya kaca"?
seharusnya yang ditanya adalah " Kuncinya mana?".
Awal kami sampai,
kami menginap di Asrama Catlea, pada awalnya diri ini ngak bisa tidur
disana, selain baru pertama kali menginjakkan kaki di ranah minang, diri ini kan
anak bungsu belum pernah jauh dari orang tua, trus dari asrama catlea itu tak
jauh dari rel kereta api, jadi ketika kereta api lewat terasa tempat tidur itu
bergetar. namun aku kuingat kembali bahwa niatku ingin menuntut ilmu. ku
kuatkan kembali hati ini
sebagai orang baru kami menjadi tontonan teman- teman
yang lain. gaya dan logat bahasa kami yang berbeda selalu mendapat perhatian
dari teman- teman yang lain.
cukup lama juga kami adaptasi dengan lingkungan yang
baru selain bahasanya juga makanannya. diri ini termasuk yang tidak tahan
dengan makanan yang pedas, di minggu pertama di sana diri ini jatuh sakit
karena makanan yang tidak cocok di pencernaan.
Alhamdulilah kalau soal bahasa tidak terlalu sulit karna
ibunda juga sering mengajarkan bahasa minang, namun sempat kebingungan juga
bahasa yang diajarkan ibunda berbeda dengan dengan bahasa yang digunakan
disini. bahkan sampai sekarang bahasa itu ngak bisa hilang dari diri ini, ada
yang menarik pada saat itu beberapa tahun yang lalu kami sempat menghadiri
reunian sekolah kembali. teman- teman malah pakai bahasa Indonesia sama kami.
padahal kami semua mengerti kok dengan bahasa mereka.
Di sekolah ku ini Sekolah yang memang khusus mengajarkan
tentang ilmu pertanian.. di sekolah anak - anak kelas 1dan 2 diwajibkan untuk
tinggal diasrama, untuk yang kelas satu Asrama putri itu namanya Casver (kayak
nama hantu ya, padahal dalam bahasa latin casver itu artinya kayu manis)
dan untuk anak kelas 2 dan 3 asrama putrinya namanya Vanda (ini seperti
nama binatang tapi sebenarnya artinya adalah bungga vanda). untuk yang putra
tempatnya satu asrama saja namanya Ficus benyamina. di sekolah ini
seluruh tempat itu diberi nama latin tanaman tujuannya agar kita familiar
dengan nama- nama latin tanaman. trus disana juga ada dapur umum namanya Centro
sema
Untuk soal makan kami tak perlu kwatir karna disini
makanannya sudah tersedia tapi harus tepat waktu. dan perlu kerapian dan
kelengkapan alat . kita dibariskan menurut nomor kamar agar tahu siapa temannya
yang tertinggal dikamar. trus dicek kelengkapan alat,(sendok, garpu, gelas),
juga kerapian pakaian (harus pakai baju kerah).
Disana
tukang masaknya ada 4 orang (Pak amat, maskaryo, buk masak, mbak Ros )l ag ar makan tidak berebutan ada petugas piket yang bagian membagi makanannya.
yang paling asik tuh kalau jadi piket jaga makananya kita tuh boleh milih makanan
yang paling banyak dan biasanya buahnya dapat dua. trus sebelum makan kita
harus berdo'a dulu dan setelah bunyi bel baru boleh makan ( makan pun ada
aturanya ngak boleh berbunyi antara sendok dan piringnya, trus ngak boleh
bicara pas makan) setelah makan pun kita ngak boleh langsung berdiri tunggu
aba- aba bel dulu baru boleh berdiri dan piring makan kita bawa kembali di
tempat awal kita ambil makanan. ......(masih banyak kisah tentang Andalusia Bersambung dulu ya)
Tulisan ini di dapat dari Notes FB SITI ZULBAIDAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar