BERSAMA ASMA NADIA YANG MENGELORAKAN KARYA
Saya membaca karya mbak Asma Nadia sewaktu saya
masih SMA karya mbak ini saya baca di majalah ANNIDA, dengan judul cerpen “
Koran Gondrong” sampai saat ini saya masih ingat jalan ceritanya walau sudah lupa nama- nama orang yang didalam cerita tersebut. Kisah seorang remaja yang sangat memperhatikan penampilannya, walau dia seorang laki- laki namun kelakuannya seperti perempuan dan memiliki rambut yang gondrong, bahkan saudara- saudaranya bersedia untuk membayar sejumlah uang jika si remaja ini mau memotong rambutnya. di akhir cerita remaja ini mengikhlaskan rambutnya untuk di potong untuk membantu seorang anak penjual koran. sebuah karya yang penuh makna. ketika saya kuliah
saya menemukan kaset Nasyid Muslimah Bestari yang di dalamnya ada mbak Asma.
Ditahun 2002 Allah mempertemukan saya dengan Penulis
“ Jo dan Kas “ ( terbit awal di
Majalah Muslimah). acara yang di taja oleh LDK UNILAK bertempat di Taman Budaya
Kota Pekanbaru, Alhamdulillah saya beruntung mendapatkan tanda tanggan plus
kartu nama penulis yang menghasilkan
banyak karya ini.
Saya masih ingat dengan jelas materi yang
disampaikan oleh Mbak Asma Nadia yaitu tentang muslimah ngak boleh kucel, bau
dan ngak matching. Memang pada saat itu belum banyak muslimah yang memakai
hijab seperti sekarang, banyak muslimah yang tidak merapikan penampilannya dan
terkadang pakainnya kusut, kotor dan bau dangan alasan sibuk dengan Dakwah,
padahal jika muslimah itu lebih rapih dan bersih tentu dakwah ini banyak yang suka.
kebersamaan saya bersama mbak asma ini hanya sebentar walau saya waktu itu berharap bisa lebih lama lagi bersama beliau, bayangkan saudara- saudara saya bela- belain nginap di tempat adik kost yang rumahnya dekat dengan tempat acara agar saya bisa hadir tepat waktu.
sayangnya saya tidak sempat berfoto berdua dengan beliau karna saya sangat senang bertemu beliau, tapi alasan sebenarnya saya tidak punya kamera untuk berfoto bersamaa beliau, he..he..
Beberapa karya Asma Nadia yang saya tahu sebenarnya masih banyak buku Asma nadia yang tersebar saya belum mengetahui namun satu persatu buku mbak Asma ini saya sudah punya
Asma
telah menulis lebih dari 40 buku hingga saat ini. Banyak di antaranya
diterbitkan oleh Penerbit Mizan. Di antaranya:
- Derai
Sunyi,
novel, mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA)
- Preh
(A Waiting), naskah drama dua bahasa, diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta
- Cinta
Tak Pernah ...., kumpulan cerpen meraih Pena Award
- Rembulan
di Mata Ibu (2001), novel, memenangkan penghargaan
Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional
- Dialog
Dua Layar, memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002
- 101
Dating
meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005
- Jangan
Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller.
- Emak
Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Ke Tanah Suci (AsmaNadia
Publishing House)
- Jilbab
Traveler
(AsmaNadia Publishing House)
- Muhasabah
Cinta Seorang Istri
- Catatan
hati bunda
- Assalammualakum Bejing
Karya-karya
berikut ditulis bersama penulis lain:
- Ketika
Penulis Jatuh Cinta, Penerbit Lingkar Pena, 2005
- Kisah
Kasih dari Negeri Pengantin, Penerbit Lingkar Pena, 2005
- Jilbab
Pertamaku, Penerbit Lingkar Pena, 2005
- Miss
Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman,
Penerbit Lingkar Pena, 2005
- Jatuh
Bangun Cintaku, Penerbit Lingkar Pena, 2005
- Gara-gara
Jilbabku,
Penerbit Lingkar Pena, 2006
- Galz
Please Don’t Cry, Penerbit Lingkar Pena, 2006
- The
Real Dezperate Housewives, Penerbit Lingkar Pena, 2006
- Ketika
Aa Menikah Lagi, Penerbit Lingkar Pena, 2007
- Karenamu
Aku Cemburu, Penerbit Lingkar Pena, 2007
- Catatan
Hati di Setiap Sujudku, Penerbit Lingkar Pena, 2007.
- Badman:
Bidin
- Suparman
Pulang Kampung
- Pura-Pura
Ninja
- Catatan
Hati di Setiap Sujudku (kumpulan tulisan dari mailing
list).
- dll
Semoga suatu saat, suatu masa Allah bisa mempertemukan kembali Aku dan Penulis yang mengelorakan karya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar