Rabu, 30 April 2014

AKU DAN 100 PENULIS ( BAG. 1 )

Sudah lama sebenarnya hasrat hati ini ingin membuat biografi  Penulis yang pernah saya baca bukunya dan saya temui langsung di hadapan saya, namun apalah daya saya bukanlah seorang penulis hebat seperti mereka namun di Blog ini saya mencoba mengisahkan Cubisan Kenangan bersama penulis- penulis hebat ini semoga Allah merahmati kehidupan mereka, dan yang telah tiada semoga Allah beri posisi terbaik di hadapan Allah Swt. Amin ya Allah


Saat Indah Bersama Almarhumah Nurul. F. Huda




Aku mengenalnya ketika aku kuliah semester  tiga di Universitas Islam Riau tempat aku menimba ilmu dan mendapat gelar ke sajarnaanku, sosok bersahaja ibu muda yang baru punya putra pertama dengan hati ikhlas memboyong putra mungilnya dan suami tercintanya. Untuk bertemu dengan para mahasiswa yang menanti kehadirannya, pertama aku tidak terlalu peduli dengan kehadiran beliau, karna aku salah satu panitia acara temu penulis tersebut maka mau tidak mau aku berinteraksi dengannya, aku terpesona dengan ucapannya bahwa beliau hadir kesini adalah untuk bersilaturahmi dengan saudara- saudara muslim disini. " Saya bukan seorang artis yang di elu- elukan tapi saya adalah seorang saudara yang ingin bertemu dengan saudaranya". Ya Allah begitu mulianya hatinya, bahkan dia membaca fikiranku kalau imeg orang dari pusat / daerah Jawa apalagi seorang Penulis terkenal tentu inggin di puja- puja dan di hormati bak raja. Namun senyum beliau yang begitu khas menyejukan hatiku dan bahkan beliau sendiri yang bertanya siapa nama ku ketika kusodorkan buku karangannya untuk meminta tanda tanggannya, buku yang sengaja belum kutulis nama, masih tersimpan tulisan tangannya yang indah dibuku itu dengan menulis “ Dengan Cinta teruntuk Saudariku Siti Zulbaidah” dan sebuah senyum mewarnai buku itu. Yap Sosok ramah penuh pesona dan Penulis aktif ini bernama “ Nurul F Huda”.
Begitu banyak buku karangannya yang Aku miliki sampai ada beberapa buku yang di pinjam teman yang tak pernah kembali diantara buku Mbak Nurul F Huda ini yang saya punya adalah   Sebab Aku Cinta (Asy Syaamil), Bayangan Bidadari (DAR! Mizan), Biarkan aku memulai ( DAR! Mizan), Menjemput Bidadari (GIP), Balada Cinta si Kembar (Era Intermedia), sebenarnySembari Cari Kutu: Panduan Cerdas Ngerumpi, Hingga Detak Jantungku Berhenti (Zikrul Hakim)  begitu banyak buku yang di tulis oleh Penulis Hebat ini yang sampai saat ini banyak yang belum ku punya diantaranya : Dua Lelaki Pilihan (Asy Syaamil), Pangeran Impian (Asy Syaamil), Muslimah Apartment: Ditaksir Ikhwan (Asy Syaamil), Serial Double eF Team: Story at the School (DAR! Mizan), Serial Double eF Team: Story at the Yogyakarta (DAR! Mizan),Serial Double eF Team: Story at the Loji House (DAR! Mizan),Serial Double eF Team: Story at the Party (DAR! Mizan, Serial Double eF Team: Story at the Store (DAR! Mizan), Serial Double eF Team: Story at the Dinner (DAR! Mizan), Proses Kreatif Penulis Hebat (DAR! Mizan), La TAnza Male Café (GIP), Parcel Mini La Tansa (GIP), Hanya Karena Cinta (Fatahillah), Kisi Hati Bulan (Fatahillah), Hantu Pocong (Zikrul Kids), Menangkap Hantu (Zikrul Kids), Hati Pualam Adinda, Hingga detak Jantungku Berhenti adalah Karyatulis beliau yang terakhir kalinya. Semoga Allah Merahmatimu Penulis Hebat.
Aktivitasnya dalam dunia kepenulisan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain, beliau pernah menjadi Ketua FLP Yogyakarta kemudian ketika mengikuti suaminya pindah ke kota industri Batam beliau juga memberikan kontribusinya di dunia kepenulisan dan menjadi ketua FLP Batam, Penulis yang mengkususkan diri pada cerita Remaja dan Rumah tangga ini begitu piawai mengoreskan Pena bahkan saya hafal betul dengan Jalan cerita La Tanza Male Cafe yang dibuat berseri di Majalah Annida terbitan tahun 2003 yang mengisahkan 5 pemuda (Hari, Arief, Fely, Adjie dan Jimmy)  yang buka usaha cafe  hanya boleh untuk pria dan tidak ada Alkhohol, nikotin, Hiburannya di hibur oleh Tim Nasyid JV ( Justic Voice) yang salah satunya merupakan pemilik usaha Cafe tersebut yaitu Fely. Tujuan mereka berlima mendirikan cafe untuk mendakwahkan orang- orang yang mengunjungi cafe supaya menjadi lebih baik. Saya terkesan ketika Serial La Tanza Male Cafe mengisahkan tentang Rihlah, begitu piawainya Mbak Nurul F Huda menceritakan pesona alam yang memukau di Kota Djogyakarta : Kukup, Krakal, Baron membuat pembacanya Ikut bertasbih memuji Kebesaran Ilahi, membawa pembacanya larut menikmati pesona Alam yang belum pernah di kunjungi hamparan pantai yang membentang, sejuknya anggin, gemuruh ombak yang berdentang menambah kesyukuran kita pada Allah Rabbi Izati, bertasbih memuji indahnya cipta Allah. Subhanallah.
Lama tak terdengar kabarnya inggin rasanya saya mengetahui Kabarnya, Pagi itu Rabu 18 Mei 2011 saya membaca Status seorang Penulis di Facebook yaitu Teteh Mutmainah ( Maimon Herawati) yang mengabarkan Kepergian Beliau, Rasanya tak percaya saya akan kabar ini ku ulang kembali membaca status itu benar ngak ya? Nanti aja setelah acara Pemilu Kada di Daerahku selesai aku akan ke Warnet biar lebih jelas batinku. Tapi air mataku tak sanggup ku tahan untuk keluar dengan sendirinya, dan pada saat yang sama Hujan Lebat Menguyur Kota Bertuah sehingga Airmataku tak terlihat oleh orang- orang sekitar karna orang- orang pada sibuk mencari tempat berteduh untuk menyelamatkan diri dari Serangan air hujan yang menghantam.

Baru kusadari setelah Kepergian seorang Penulis yang bersahaja yang terus intens menulis, membuatku tersadar akan Hakekat hidup didunia hanya sementara, dunia hanya tempat kita berkarya. Aku jadi Malu setelah membaca tulisan beberapa penulis yang mengisahkan bagaimana sebenarnya Seorang Nurul F Huda, seorang Perempuan yang menderita Kelainan Jantung bawaan sedari kecil, kemudian menjadi Sigle Mother untuk 2 orang Putra/putrinya Fathin dan Azizah. Namun beliau terus memberikan semangat buat orang lain untuk terus berkarya, bermakna dan Luarbiasa. Dan Beliau memberikan Praktek yang nyata terhadap sebuah Pepatah “ Harimau mati meninggalkan Belangnya, Gajah mati meninggalkan gadingnya, Manusia Mati meninggalkan Karyanya’. Yap Walau beliau telah tiada namun karyanya terus Menginspirasi dunia. Jadi teringgat sebuah kata yang tertulis di sebuah Blog beliau Hakikat kehidupan  adalah Kematian dan kebenaran dari sebuah kehidupan hanya ada setelah kematian. Sungguh  sebenarnya kita semua sedang menunggu kematian yang memang pasti kita hadapi. Dalam masa menunggu itu maka berkaryalah kita Hingga Detak Jatung Berhenti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lomba Cipta Puisi Nasional 2024 ( DL 28 Agustus 2024)

  MENULIS PUISI DAPAT SMARTPHONE & UANG TUNAI✨ Mari tuangkan perasaan kita melalui puisi dengan mengikuti Lomba Cipta Puisi Nasional 202...