Senin, 11 Juni 2012

Catatan Perjalanan TFT FLP sesumbagut Bagian 2


 Catatan Perjalanan  TFT FLP sesumbagut  Bagian 2
Ini Jalan ku, mana cerita mu ?
By : Sizu ( Siti Zulbaidah)


Kita sambung kembali cerita yang terhenti, setelah keluar dari Akap mobil melaju ke Arah Jalan S.Amin untuk menjemput teman- teman yang lain, Suzie ( Sugiarti) kulihat berdiri dengan Travel bagnya di depan RM. Bareh solok, trus Penumpang selanjutnya ada Maharani Yas ( Maya), dan Jumardi di depan Hotel Mona, eh ternyata ada Ketum FLP Cabang Pekanbaru mengantar si Jumardi, harusnya acaranya pakai Pidato Pelepasan ya he..he.., namun hanya Salam yang terdengar di lisannya.
Sifa ( Siti Fatimah)  dan Azizah ( Sri Wahyuni) pun telah menunggu di simpang Garuda Sakti, hmm petualangan Ke Ranah Minang pun di Mulai.
Di sepanjang perjalanan Sizu, Suzie, dan Si Jum tak berhenti berceloteh, mulai dari Ke Penulisan, Bagaimana pola hidup Buaya, dan banyak yang lainnya membuat perjalanan menjadi riang, Tak terasa mobil terus melaju ke Arah Sumatra Barat, di Kelok sembilan terjadi kemacetan, karena ada pohon yang tumbang di jalan, alhamdulilah walau dengan pelan mobil sudah bisa berjalan, kulirik kembali jam di Pergelangan tangan menunjukan pukul 14.00 namun tak ada tanda- tanda mobil akan berhenti. Rumah Makan Padang Bulan pun terlewati karena penuh, lalu mobil terus saja melaju menuju Rumah makan yang lain, dan tepat pukul 14.30 kami sampai di sebuah rumah makan yang di belakangnya terdapat sawah yang membentang, tak menyia- nyiakan waktu kami pun ke Mushola untuk melaksanakan sholat Zuhur dan menjamak asyar, setelah sholat kulihat adik- adik ku belum ada yang makan, kulihat Azizah yang masih lemas akibat mabuk perjalanan tak mampu untuk makan, Suzie pun tak hendak makan katanya, Sedikit memaksa Rani, Sifa dan Jumardi untuk makan siang akhirnya berhasil, ketika mereka bertanya kembali “ Kak Sizu ngak makan”?,”  kebetulan hari ini adalah Kamis maka kakak Manfaatkan untuk syaum, biasanya di perjalanan kakak tak bisa untuk makan”.
Sembari menunggu Jumardi, Sifa dan Rani makan ada seseorang yang menanyakan apa itu FLP yang tertulis di Jaket Jumardi, belum sempat menjawab Pak supir lewat “ Capeklah, beko malam lo awak sampai dipadang”, dengan tergesa- gesa aku pun mencari dimana keberadaan Jumardi, Sifa dan Rani, lalu kutemukan mereka duduk di sudut belum ada hidangan apapun di atas meja mereka. Dengan rasa bersalah karena mereka belum makan, ku ajak saja mereka ke atas mobil ( Maaf ya adik- adik perjalanan ini kurang menyenangkan karna tak sempat makan siang)
Perjalanan pun di teruskan melewati sawah yang membentang di sepanjang perjalanan tapi tidak hijau seperti biasa yang aku lihat karena sawah- sawah sudah mulai panen, sampai kota Payakumbuh tepatnya di Pasar Payakumbuh kulihat ada Kereta angin raksasa ( Sepeda Jumbo), bendi- bendi pun berdiri di sepanjang jalan di depan pasar, di Bukittinggi Sizu, Suzie, Si Jum tengah mengira- ngira yang mana Gunung Merapi, Gunung Singgalang, hmmem yang mana ya? Tapi akau teringat dengan perkataan sebuah teman yang membedakan Merapi dengan singgalang adalah bentuk Gunung itu sendiri, Yang teka menjulang di kelilingi kabut itulah Gunung Merapi, namun yang agak memanjang itu adalah Gunung singgalang.
Bukittinggi terlewati, Padang Panjang telah dimasuki, Air terjun Lembah Anai dan Sungai Air putih pun telah di lewati, hari pun mulai gelap, panitia menanyakan dimana keberadaan kontingan dari Riau melalui ponsel Suzie, pada saat itu kami telah memasuki Kayu tanam kabupaten Padang Pariaman.

( Pokoknya bersambung sekarang dulu ya, jangan kemana- mana ada episode yang lebih seru lainnya, oche... )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...