Selasa, 20 Desember 2011

PAINAN, PESONA ALAMI DI PESISIR SUMBAR


PAINAN
Painan merupakan ibukota Kabupaten Pesisir Selatan di daerah ini banyak sekali objek wisata. Diantaranya “
Ä   Jembatan Akar
Jembatan akar teletak tak jauh dari Kota Painan, kira- kira dalam waktu 30 menit kita akan sampai pada objek wisata Jembatan akar.
Jembatan akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatra Barat. Jembatan hidup yang melintasi Sungai Bayang ini terbuat dari akar dua pohon beringin yang saling bertautan

Ä   Bukit Langkisau
Bukit Langkisau merupakan Pesona yang berupa bukit yang memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara desa Salido dan Kota Painan,.
Bukit Langkisau sering dimanfaatkan sebagai sarana Olah Raga Terbang layang dengan lokasi Pendaratan di Pantai Cerocok atau Pantai Salido

Ä   Timbulun
Timbulun ini merupakan Objek wisata yang masih Asri yang terletak di Kota Painan. Ketika kita memasuki kawasan ini kita akan melewati Kebun Durian yang dimiliki Penduduk Setempat.
Di Timbulun ini kita bisa menikmati Pesona Air Terjun tujuh Tingkat, di setiap tingkatnya dimanfaatkan masyarakat untuk berenang.  Tapi perlu berhati – hati di setiap tingkatan itu semakin tinggi tingkatan yang kita lalui lokasinya semakin terjal dan licin. Pada hari libur tempat ini banyak di kunjugi oleh masyarakat Painan dan Sekitarnya.

Ä   Pulau Cubadak
Pulau Cubadak adalah salah satu Pulau di kawasan Mandeh Pesisir Selatan, dan telah di kelola Menjadi Objek wisata bersifat Internasional, Resort ini memiliki 13 Bungalau dan ada beberapa kegiatan yang menunjang yaitu Memancing dan Menyelam

Ä   Pantai Cerocok
Pantai Cerocok merupakan Pantai yang letaknya tak jauh dari Pusat Kota, di Pantai Cerocok ini kita bisa menuju sebuah pulau yang di Bernama Pulau Cingkuak, dengan hanya mengunakan jembatan kita sudah sampai di Pulau cingkuak ini.
Di Pesisir Pantai cerocok akan kita lihat aktifitas Nelayan yang sedang menjemur ikan laut hasil tangkapanya untuk dijadikan Ikan asin.
 












 

















TITIP CINTA


TITIP CINTA
BY : SITI ZULBAIDAH

Kupandangi wajah mereka yang berseri- seri satu persatu, sebenarnya jantungku dag- dig dug bunyinya semakin keras seakan memecahakan gendang telingaku, aduh... mengapa aku terima permintaan si Rani ya untuk mengantikannya mengajar di kelas ini, padahal aku tahu betul reputasi kelas  ini, biangnya ribut dan banyak  yang suka cabut trus nongkrong di kantin belakang sekolah. Tapi aku sudah berjanji untuk membantu dia selama Rani cuti melahirkan.
Ayolah sis, bantu aku mengajarkan anak- anak selama aku melahirkan nanti, ngak mungkinkan selama tiga bulan anak- anak itu ngak belajar?”.  “ Tapi  Ran, aku kan belum pernah mengajar di depan kelas,  pengalaman mengajarku sih ada tapi anak- anaknya ngak seramai ini”. “ aku yakin kamu pasti bisa”.
Masih tergiang di telingaku percakapan kami kemarin, Rani begitu yakin kalau aku bisa mengantikan dia untuk mengajar .
Hari pertama di mulai debaran jantungku tak kompromi padaku  Padahal sudah semalaman aku melatih diriku di depan cermin  agar tak gugup, namun keringat dingin terus mengucur di telapak tanganku, tapi ku harus bisa “ Ya Allah mudahkan lisan ini untuk menyampaikan ilmu dan berilah kepahaman ilmu bagi anak- anak ini”.
Perkenalan di mulai,  bak seorang guru yang profesional kutuliskan nama ku di papan tulis agar anak-anak kenal dengan guru barunya Siska Ayuning tyias, SH.  Agar suasana mencair ku,  ku artikan gelar terakhir dinama ku, SH sama dengan Sangat Hebat, lalu yel- yel sedikit sebagai peyemangat “ Siapa mau pintar tepuk tangan” prok-.prok, “ siapa mau juara tepuk tangan”, prok- prok, “ Siapa mau hebat hentak kaki”, bum—bum. Yes akhirnya pertemuan pertama, sangat  menyenangkan, semoga hari berikutnya juga bisa ku takhlukan kelas ini.
Pertemuan Ke dua dengan anak- anak, tapi detak jantungku terus saja berpacu walau ini sudah kali kedua aku masuk kelas ini,  kuabsen satu persatu anak- anak didik ku  “ Arif Rahman, Adit Prabowo, Afifah Afra, Bagus Wicaksono, Boby Siregar, Chory Pamela, Dany Raharja, Desi Somalia, Feni Rahmawati, Firman Sagala, Indah Kusuma Wardani, Intan Permata,Muhammad Ilham , Nurti Sari Dewi, Nilam Cahaya, Santi Feronika, Sandra Hafsari, Syarifah aini, Tita Wulandari, Tia Simanjuntak, Toto Kurniawan, Usi Susilowati, Wiwit Candra, Yopi Hasanah ,Yozi Fernanda, Yoga Saputra, Zahratul Jannah ” dengan mengabsen anak- anak satu persatu semoga detak jantungku kembali normal, oh tidak,.. aku salah ternyata hanya sejenak jantungku normal, yang ada sekarang gendang telingaku semakin sakit, kepala ku mau pecah, kebiasaan anak-anak untuk ribut dan tak peduli  pada guru mulai menunjukan gejalanya, dimulai dari barisan belakang Zahra dan Afifah tanpak kasak kusuk,  bercerita ntah apa yang mereka ceritakan nampaknya asik sekali, trus ada Arif dan Yoga juga bercerita, kemudian entah siapa lagi yang meneruskan   yang terdengar hanya  seperti suara lebah  yang bersahut- sahutan, apa yang salah ya dengan diri ku hari ini ? hampir sepuluh menit ku terdiam di depan kelas, sambil memutar otak ku bagaimana caranya agar kelas ini menyenangkan, dan tidak menimbulkan keributan, kasihan kelas sebelah yang begitu serius mendengarkan pelajaran jadi tergangu.
Dengan tekad  yang membara ku harus bisa menaklukan kelas ini, berbagai cara kulakukan agar ku bisa menarik perhatian anak- anak didik ku, pertama kuharus hapal nama dan wajah  anak- anak ini di luar kepala agar ku tahu bagaimana sifatnya. Lumayan lah untuk tahap awal. , kemudian bertanya di bagiaan pendataan siswa biodata dari siswa didik ku,  kutulis satu persatu tanggal lahir dan alamat dari siswa didik ku, kulingkari tanggal di kalender yang ada di meja belajar, dalam waktu tiga bulan ini aku harus bisa menaklukan anak- anak agar mereka mau belajar dengan semangat.
Metode belajar pun ku ubah agar anak- anak itu menyenangi Pelajaran ini , walau tak sesuai dengan petunjuk si Rany, yang  jelas Pokok bahasan yang ku ajarkan sesuai dengan kurikulum KTSP, dan sesuai dengan Perangkat Pembelajaran yang sudah dibuat oleh Rany, Metode yang ku gunakan adalah lebih banyak  Metode Diskusi, dari pada Metode Ceramah.  Anak- anak ku berikan keleluasaan untuk menjawab pertanyaan yang kuajukan dan boleh bertanya apa saja tentang materi yang kuajarkan, namun untuk bertanya kayaknya anak- anak tidak mau  melakukannya, apakah sudah paham, atau malu untuk bertanya, akhirnya yang terjadi lebih banyak aku yang mengajukan pertanyaan.
Setelah beberapa kali pertemuan akhirnya setiap masuk kelas itu jantungku tak lagi bedetak dengan kecang, yang ada sekarang rasa bahagia bila kakiku mulai masuk kekelas itu, tapi untuk menghentikan suara merdu mereka untuk berhenti diawal pelajaran ini yang belum sukses ku lakukan, kayaknya mereka memang suka mengapresiasikan suara mereka sebelum benar- benar terpaku pada pelajaran, hem.
Mataku terpaku pada bangku paling belakang pojok kiri yang selalu kosong, tanpa ada penghuninya, tapi sebuah tas terletak diatas meja itu dengan santainya. Ingin kutanyakan pada warga kelas yang lain kemanakah penghuni bangku ini? “ Si Yozi Cabut buk”  sebuah suara dari arah samping kanan ku, seakan mendengar bahasa batinku. Mata ku berpaling kearah asal suara tadi, “ Boby apakah kamu tahu kemana perginya Yozi ?” Mungkin ke kantin Elok tuh buk, atau kalau ngak ke Warnet Olla, diakan maniak main PB buk.”  “ Oh gitu ya” . Kepalaku kembali berdeyut dengan kencang, ternyata kantin, maupun warnet lebih menyenangkan bagi anak- anak ku dari pada duduk diam di kelas mendengarkan pelajaran.
Sebuah tantangan baru bagi guru- guru sekarang, bahwa anak- anak lebih suka ke warnet yang menyediakan berbagai permainan Virtual yang menyenangkan dari pada belajar di kelas mendengarkan pelajaran dari guru, kasus banyaknya anak- anak yang cabut di jam sekolah , anak – anak yang cabut ini bisa di temukan di warnet- warnet yang sekarang bertaburan bak jamur di musim hujan. Bahkan anak- anak rela berlapar- lapar ria tidak belanja makanan tapi malah suka ke Warnet untuk main PB, bahkan yang sudah sangat  maniak berani untuk tidak membayarkan SPP bulannya, uang yang seharusnya di beri orang tua untuk bayar SPP malah di bayarkan ke tempat Warnet. Bahkan ada anak yang tak pernah pulang kerumah karna sudah maniaknya dengan permainan yang di sajikan di warnet, dalam hal ini sebagai sesama pendidik bagi orang tua yang memiliki anak punya kecendrungan selalu main di Warnet, yuk kita sama- sama memantau anak kita, jangan biarkan generasi penerus kita menjadi generasi mesin, yang hatinya sudah keras dengan berbagai permainan kekerasan yang di sajikan pada dunia maya, otak mereka telah di cuci dengan adengan pornografi yang terbalut dalam permainan yang tersaji dalam dunia game Virtual. Contohnya aja permainan PB ( Point Blank) sampai saat ini masih di gandrugi anak- anak,  permainan yang mengajarkan kekerasan membuat anak- anak tak lagi punya nurani, untuk sampai pada level General ( GEN) perkiraan menang dalam berperang 102 – 104 kali, untuk mencapai kemenangan banyak senjata yang disediakan, mulai dari tangan kosong,  Pisau, Pistol, Senapan, Boom. Dan para pemain boleh mengunakan senjata itu untuk membunuh musuh, sehingga emosi sianak pun terbawa dengan alur permainan sehingga di alam nyata pun anak- anak seakan masih berada pada alam bawah sadarnya, jika dia mulai berkelahi dengan teman- temannya dia akan berusaha mencari senjata untuk mengalahkan musuhnya.
Sangking mudahnya akses internet di kalangan para generasi muda, banyak tayangan- tayangan pornografi yang seharusnya tidak di kosumsi oleh anak- anak usia sekolah, akibat  yang terjadi anak- anak menjadi lemah kosentrasinya, yang terbayang di kepalanya adalah adegan demi adegan yang dia lihat di Internet.  
   Seperti yang terjadi kemarin, kulihat si Adit tidak pernah semangat belajar, padahal aku sudah mencoba menawarkan bagi yang bisa menjawab pertayaan ibu akan, ibu beri hadiah, ketika yang lain begitu bersemangatnya menjawab pertayaan yang ku ajukan, si adit hanya diam tanpa ekspresi matanya memang memandang padaku, tapi sorot matanya seakan berfikir kealam lain, lalu ku dekati mejanya, ku tanyakan sebuah pertayaan padanya “ Adit coba sebutkan icon yang terdapat pada toolbar standar?”.  Adit terkaget seakan tak menyangka aku sampai pada mejanya, untuk mengilangkan kegagapannya, kucoba bertanya pertayaan ringan padanya, apakah Adit suka kewarnet ya? Pertama dia menjawab tidak ada buk, tapi teman- teman lain bersorak sorai “ dia tiap hari di warnet tuh buk”, “apa yang di lihat di warnet dit?”, Cuma main PB kok buk, jawabnya spontan seakan ingin membela diri dari serangan teman- temannya, “ benar kah hanya PB yang Adit lihat? apakah tidak ada yang lain? Buru ku padanya, Adit hanya diam, ku tahu keterdiamnya itu memperkuat analisa ku bahwa dia melihat adegan yang tidak seharus nya di tonton. Ku inggat Adit kan termasuk salah satu siswa yang tertangkap HP kameranya karena memuat adegan pornografi di dalam HP nya.  Mau jadi apa generasi ku yang akan datang jika mentalnya sudah rusak begini. Setiap memikirkan ini migranku selalu saja kambuh.
Sejak mengenal karakter anak- anak didik ku ada sesuatu tumbuh dalam relung hati ku sebagai Guru sekaligus orang tua bagi anak- anak didik ku,setiap prestasi yang di torehkan menimbulkan perasaan bangga menyeruak di dada ku, Seperti yang terjadi kemarin salah satu anak didik ku mengikuti POPNAS ( Pekan Olahraga Pelajar Nasional) do’a ku selalu untuknya semoga dia menang dalam kompetisi, dan mengharumkan nama daerah dan sekolah.” Citra gimana kemarin pertandingannya?” “ Alhamdulilah buk menang walau tak dapat juara satu, peringkat tiga lumayanlah buk”. “ Selamat ya nak” , puji ku penuh arti.  Bahkan ketika ada perlombaan dai muda yang diadakan oleh Departemen Agama, Semoga anak didik ku menang jadi juara satu. Walau banyak event  yang  di ikuti oleh anak didik ku tak pernah ku lihat secara langsung, namun untaian do’a ku buat kemenangan mereka selalu saja terucap.  
Kesalahan yang dilakukan anak- anak dididik ku, membuat Migran ku kambuh, berharap hal tersebut tidak lagi di ulanginya.
Kebersamaan kami tidak hanya ada di dalam kelas, namun di dunia mayapun kami sering melakukan interaksi,  saling memberikan Like pada Status yang baik, memberikan coment pada status yang dibuat. Memberikan ucapan selamat ulang tahun pada yang merayakan ulang tahunnya.
Telah  tiga bulan terlewati bersama mereka sudah saat nya aku pamit, dan Rany sudah akan bersiap kembali mengajar pasca melahirkan putri cantiknya. Berat rasanya meninggalkan anak- anak didik yang membuat pelangi di hati ku. Membuat bintang di setiap do’a ku. Air mata ku mulai mengalir seperti hujan di tengah siang, berharap ada pelangi setelah hujan berhenti. Untuk mu anak- anak ku  Kutitip Cinta pada mu, Cintailah ilmu maka kesuksesan akan mengiringi mu

*) Pekanbaru, 25 November 2011. Bersempena dengan Peringatan Hari Guru, buat seluruh guru yang ada di seluruh Indonesia, terkhusus buat guru yang ada di Provinsi  Riau Selamat Hari Guru. Semoga Indonesia semakin tercerahkan dengan peran serta para guru, dan terimakasih yang tak terhingga atas jasamu  mendidik putra putri bangsa ini. 

Alhamdulilah Terbit di Haluan Riau ( ahad, 4 Desember 2011)

Sabtu, 03 Desember 2011

Event CERPEN AWARD Writing Revolution Januari 2012

Event CERPEN AWARD Writing Revolution Januari 2012

by Joni Lis Efendi WR on Friday, December 2, 2011 at 2:52pm
Deadline: 25 Januari 2012

Syarat dan Ketentuan:
  1. Terbuka untuk anggota Writing Revolution dan umum, GRATIS.
  2. Tema cerpen bebas (remaja, sastra, misteri, romantis, dll.), tidak mengandung unsur pornografi dan isu SARA.
  3. Setiap peserta hanya boleh mengikutkan 1 CERPEN TERBAIKNYA, yang belum pernah dipublikasi atau diikutkan lomba dan ditulis pada bulan Desember-Januari 2012 (dengan mencantumkan tanggal penulisan di bagian akhir cerpennya).
  4. Panjang naskah cerpen 4-8 halaman spasi 2, jenis huruf TNR, ukuran 12.
  5. Cerpen ditulis dan dipublikasikan di NOTE/catatan FB lalu sebarkan sebanyak-banyaknya ke teman dan kenalannya. Harus mencantumkan informasi Cerpen Award ini bagian bawah notenya.
  6. Tulis di judul NOTE-nya: CERPEN AWARD WR: JUDUL CERPEN
  7. Atur privasi Note/Catatan Cerpen Awardnya menjadi "PUBLIK" sehingga koordinator bisa membacanya. Jika tidak, maka tidak akan lolos Seleksi 1.
  8. Kemudian tulis nama, judul cerpen dan copas/salin link Note/Catatan Cerpen Award tersebut ke bagian komentar Dokumen "Update Peserta CERPEN AWARD WR Januari 2012", atau klik di sini: http://www.facebook.com/groups/193036474070096/doc/294965407210535/
  9. HARUS mencantumkan LOGO Writing Revolution di NOTE/CATATAN Cerpen Awardnya, caranya: klik link ini lalu klik kanan gambar (Save Image as): https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4doa6W_hc2IpQtPt5Q5fPz8zahBpfW3x1_9O2W-D58e90FmHK4fglQ3a3dPO5MPZG1FthoZC61CwImXdWpMLm-opOvPjuq9HGU90FfuLN7P9cdEEIVcluZ5dukttCXi3ElWdXpXgN9ZJM/s1600/Logo+Writing+Revolution.jpg
  10. Koordinator: Nyi Penengah Dewanti.

Prosedur Seleksi dan Penilaian:
  • Cerpen yang mendapat dukungan minimal 100  "LIKE/SUKA" yang dinyatakan lolos SELEKSI 1 (satu) untuk bisa melaju ke SELEKSI 2 (dua).
  • Seleksi 2 dilakukan oleh Dewan Juri yang akan menilai cerpen yang lolos seleksi 1 tersebut untuk menentukan satu Pemenang Utama dan dua Juara Favorit.
  • Tujuan Event Cerpen Award ini adalah menumbuhkan keberanian peserta mempublikasikan karyanya serta mencari penulis muda yang memiliki semangat besar belajar menulis cerpen yang akan diberi Beasiswa SMCO selama 3 tahun.

Hadiah:
  • Pemenang Utama mendapatkan hadiah uang tunai Rp 150.000 dan Juara Favoritmendapatkan beasiswa SMCO
  • Ketiga pemenang mendapatkan e-sertifikat dan cerpennya dibukukan dalam Antologi Cerpen Pilihan Writing Revolution 2012.

Sponsor
  • Sponsor Lomba CERPEN AWARD ini: Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO), info lebih lengkap silakan klik: http://menulisdahsyat.blogspot.com/2011/03/sekolah-menulis-cerpen-online-smco.html#more

Apakah kamu pengen bisa nulis cerpen dengan baik dan menang lomba? Ini dia tawaran menarik untukmu: Sekolah Menulis Cerpen Online (SMCO) klik: http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=10150142709094688

Jumat, 02 Desember 2011

MARDIAH ( seorang Ibu yang Memberi Inspirasi)


Mardiah binti Ali Husin adalah seorang perempuan kelahiran Pariaman 30 Desember 1949, seorang istri dan ibu dari 6 orang anak. seorang ibu yang memberikan inspirasinya buat anak- anak nya, seorang pekerja keras dan memberikan keleluasan buat anak- anaknya menuntut ilmu. ibu yang sabar dan di cintai oleh para tetangganya karena begitu mudahnya dia memberikan pinjaman apa saja buat tetangganya, baik uang ataupun barang.
 
Untuk urusan ibadah diri mu tak mau digangu ketika ditengah malam yang sahdu engkau selalu bermunajat pada sang Rabb yang maha Penyayang. sehingga tetesan air matamu seperti mutiara dimata ku. duhamu yang tak lekang oleh sang waktu membuat aku iri padamu mengapaada orang yang begitu konsisten nya dengan ibadah dikala sibuk menerpa.

Meninggal pada hari ahad, 8 Oktober 2006 di rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, namun tetap memberikan motivasi buat anak- anaknya untuk tetap bertahan dalam menjalankan hidup, dan tetap tersenyum dalam sakitnya tanpa merepotkan anak- anaknya. Selamat Jalan Ibunda do'a ku selalu Untuk mu " Semoga Allah menyayagi mu sebagaimana aku menyayangi mu, dan menempatkan engkau di Surganya Allah yang terindah" Amin ya Rabbal Alamin

JK- Rowling ( Penulis Harry Potter)

Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling (lahir 31 Juli 1965 di Chipping Sodbury, dekat Bristol, Inggris). Ia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar "New York Times best-seller" setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Kemudian, saat seri ke-4, Harry Potter dan Piala Api diterbitkan pada bulan Juli tahun 2000, seri ini menjadi buku paling laris penjualannya dalam sejarah.
Sebagai seorang lulusan Universitas Exeter, Rowling pindah ke Portugal pada tahun 1990 untuk mengajar Bahasa Inggris. Di sana ia menikah dengan seorang wartawan Portugis. Anak perempuannya, Jessica dilahirkan pada tahun 1993. Setelah perkawinan pertamanya berakhir dengan perceraian, Rowling pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya. Rowling menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Setelah beberapa kali ditolak, Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.
Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter : Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah memperoleh keuntungan lebih kurang 480 juta dolar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah lebih kurang 3 tahun buku keempat diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi pada 16 Juli 2005.

Salah satu Novel terlaris karya J.K. Rowling
Harry Potter and the Sorcerer's Stone telah dibuat film yang mulai tayang pada 16 November 2001. Pada awal minggu pembukaannya di Amerika Serikat, telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dolar Amerika Serikat (20 juta dolar lebih banyak dari pemegang rekor terdahulu yaitu film The Lost World : Jurassic Park (1999). Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung. Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.
Penghujung Desember 2001, Rowling menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray, dilahirkan pada 24 Maret 2003, di Royal Infirmary, Edinburgh. Setelah mengumumkan buku keenam seri Harry Potter, Rowling melahirkan anak perempuan, Mackenzie Jean Rowling Murray pada 23 Januari 2005. Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows yang merupakan akhir dari seri Harry Potter.
Perempuan kelahiran 31 Juli 1965 itu, terhitung telah menulis tujuh novel Harry Poter. Buku kelimanya, Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005) dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007)
Rowling menjadi sangat beruntung, setelah keseluruhan edisi bukunya diproduksi dalam bentuk layar lebar. Dan keseluruhannya merengkuh kesuksesan yang luar biasa
Berikut data lengkap tentang Joanne Kathleen Rowling
Nama Lengkap : Joanne Kathleen Rowling
Lahir : Chipping Sodbury, 31 Juli 1965
Profesi : Penulis Novel Harry Potter
Suami : Dr. Neil Murray (suami kedua)

Anak :
* Jessica (dari suami pertama)
* David Gordon Rowling Murray
* Mackenzie Jean Rowling Murray

Pendidikan Terakhir : Lulusan Universitas Exeter

Karir :

* Staf Pengajar Bahasa Inggris di Portugal (1990)
* Penulis Novel Harry Potter Seri Ke 1-6 (Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Harry Potter dan Piala Api, Harry Potter dan Orde Phoenix, serta Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran)

Ref : http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Joanne_Kathleen_Rowling
http://m-suhud.blogspot.com/2007/10/biografi-jk-rowling.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/jk.rowling.

Ibu Muslimah ( Laskar Pelangi) Guru Teladan yang menginspirasi

Muslimah Hafsari lahir di Dusun Rasau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, 27 Februari 1952, Muslimah Hafsari lahir dari pasangan KA Abdul Hamid dan Salma Syarif, menikah dengan seorang pegawai PN Timah bernama Hazali Ali. Bu Muslimah adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara, dan dari pernikahannya mempunyai 3 orang anak. Wanita lembut ini adalah pengajar pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka. Bu Muslimah merupakan salah satu tokoh yang di angkat dalam novel paling fenomenal di Indonesia "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata

Lulus dari Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Muhammadiyah pada usia 16 tahun dan mengabdikan dirinya untuk mendidik murid-murid di SD Muhammadiyah Gantung, sekolah yang dirintis pendiriannya oleh kakeknya. Sejak diangkat menjadi PNS sekitar tahun 1986, Ibu Muslimah kemudian mengajar di SD Negeri 1 Desa Lintang Kecamatan Gantung hingga tahun 1989, lalu mengajar di SD Negeri 6 Kecamatan Gantung dari tahun 1989 hingga sekarang. Bu Muslimah adalah figur guru yang pada akhirnya menginspirasi Indonesia, walaupun pada saat awal mengajar dulu beliau menerima gaji hanya sebesar Rp 7000,- per bulan atau bahkan kadang-kadang tidak menerima sama sekali. Tahun 2008, Bu Muslimah masih mengajar di SDN 6 Gantung, Belitung.

Muslimah muda ketika itu masih berusia 17 tahun. Ia muncul ditengah guyuran hujan yang hebat dengan sebuah pelepah daun pisang di tangannya. Ia terus berjalan membelah deras nya tetesan air hujan. Tujuannya ke SD Muhammadyah, disebuah kampung di Belitung. Ia dapati beberapa murid berkumpul di sudut ruanganan, menggigil dengan rasa khawatir gedung sekolah yang akan ambruk.

Perempuan itu lantas menghampiri dan membuatnya merasa nyaman. ketika hujan mereda, pelajaran pun dimulai. Perempuan itu mengajari banyak hal, termasuk bagaimana memperjuangkan kebahagian. Kemiskinan dan segala keterbatasan fasilitas belajar bukanlah halangan untuk maju dan berprestasi.

bu muslimah, laskar pelangiBu Muslimah dalam film Laskar Pelangi
Rasa cinta yang begitu besar agar anak anak kampung menjadi pintar, berbuah berkah yang melimpah. Murid2nya yang saat itu masih SD, sekarang banyak yang berhasil meraih pendidikan sarjana dan master. Banyak juga yang meraih posisi diperusahaan yang hebat.
Berkah yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Andrea Hiranata yang mengisahkan perempuan itu dalam buku Laskar Pelangi, kini menjadi penulis handal.

Menjadi guru, kata Bu Muslimah adalah panggilan jiwa. Menurut Bu Muslimah, guru yang berhasil adalah guru yang mampu menyampaikan pelajaran kehidupan pada siswanya. Dan guru yang mengajarkan kehidupan tidak harus pintar. kata dia, seorang guru juga harus bijaksana. Murid dengan karakter, pendiam, usil, pintar, lambat mengerti adalah tantangan bagi seorang guru. Guru yang bijak bisa memahami keinginan murid-muridnya.

Muslimah tidak pernah menduga kisah hidupnya akan menginspirasi jutaan orang. Tak pernah pula ia menduga, figurnya akan diangkat ke layar lebar hingga mendapat apresiasi dari pemerintah. Bagi bu Mus tak ada hal yang dapat lebih membanggakan selain melihat murid2nya berhasil mengejar pelanginya.

bu muslimah, laskar pelangi
Pengabdian Bu Muslimah telah menjadi inspirasi bagi kaum guru. Bahkan pemerintah terkesan dan menggajarnya dengan penghargaan Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan. Muslimah sebuah nama yang tercetak abadi disalah satu buku best seller di negeri ini "laskar Pelangi" karya Andrea Hirata. Tapi Muslimah tidak pernah meminta apapun. Bahkan ia lebih memilih meninggalkan pesan, “kalau kita sudah tinggi, tidak usah disanjung-sanjung, nanti jatuh ke buminya lebih tinggi lagi”.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Bu_Muslimah
- http://asmarie.blogdetik.com/2009/01/19/kisah-hidup-bu-muslimah-ibunda-laskar-pelangi/

Lomba Cipta Puisi Nasional 2024 ( DL 28 Agustus 2024)

  MENULIS PUISI DAPAT SMARTPHONE & UANG TUNAI✨ Mari tuangkan perasaan kita melalui puisi dengan mengikuti Lomba Cipta Puisi Nasional 202...