Awal aku mengenalnya hanya lewat SMS yang sempat membuat aku bingung mau menjawab apa " Ukhti Semester berapa? " saya selalu ragu mau jawab semester berapa ya ? dan ini selalu menjadi pertanyaan jika saya berjalan- jalan kekampus, apakah wajah saya masih imut ya sehingga masih layak di kategorikan mahasiswa , he..he.., saya dan penulis sms satu Departemen di Bidang Kaderisasi FLP Cabang Pekanbaru, tapi sekarang dia sudah menjadi Co Departemen Kajian Sastra ( Walau berat berpisah karna kita pernah di bidang yang sama, namun ku lepas engkau dik dengan potensi yang engkau miliki semoga terus berkarya ya)
Si Pengirim SMS itu bernama Jasmawati tapi lebih akrab di panggil dengan nama penanya Ematul Hasanah, Mahasiswa semester VIII jurusan Ekonomi Islam
Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum UIN SUSKA Riau. Lahir di Bengkalis, 21
Januari 1990. Memulai karir menulisnya sejak menjadi anggota FLP cabang
Pekanbaru. Beberapa
cerpen dan puisinya pernah terbit di beberapa media Riau seperti Riaupos, Metro Riau, dll juga ada media Kampus. Pernah memanangkan lomba menulis tingkat
Universitas, Provinsi, dan Nasional. Dan empat buah antologinya sudah terbit. Cita
Cahaya (Leutikaprio 2011), Sald Bowl(Seni Kata 2011), SYUMITY 2011 (AG
Publishing 2011). Gado- Gado Poligami ( 2012)
Saya ingin memasukkannya di Blog pribadi saya ini sebagai Perempuan Inspiratif karena semangatnya dalam menulis, membuat saya terpacu untuk tetap berkarya ya walaupun saya masih pemula, setiap bertemu dengannya saya merasa ada semangat baru yang menyala untuk bersaing dalam menulis, walau pada kenyataanya saya tidak bisa sehebat dia.
Penulis cerpen yang punya ciri khas sendu, dan selalu ada air mata yang berurai di tulisannya, luka yang membiru, rintik yang membuat tangis. namun ada semangat baru dalam sebuah hikmah yang ditulis.
Entah magnet apa yang di gunakannya, apakah magnet ladam atau magnet jarum ya? ( he.. he.. kok malah lari ke pelajaran saint SD ya, maaf bercanda). setiap bertemu dengannya adrenalin saya untuk menulis mampu meningkat, yah walau hanya sebatas angan untuk menjadi Penulis Cerpen Luka, namun sejujurnya saya tak bisa.
Penulis Perempuan muda yang berkarya, teruslah menulis yang mencerahkan biarkan rintik hujan yang membuat luka menjadi Pelangi, memberi warna dalam karya sastra islami. teruslah menjadi Inspirasi dalam menulis semoga Allah memberkahi.
Bumi bertuah, 19 Maret 2012