Rabu, 13 April 2016

WE GREEN INDUSTRY ( WEGI ) V PT SEMEN PADANG (PART 2)

# Day 1
# Part 2

Setelah Puas berkeliling di Bukittinggi  kami melanjutkan perjalanan ke Batusangkar

# Batu Sangkar

Perjalanan Sahabat WEGI V berikutnya adalah ke Batu sangkar tepatnya ke Istano Basa/ Istana Pagaruyung.
Batu sangkar sendiri terdiri dari 3 Kecamatan yaitu : Kecamatan Lima kaum, Kecamatan Tanjung Emas dan Kecamatan Sungai tarab.

Dari Bukittinggi kami melewati  jalan raya Bukittinggi – Batusanggkar. Melewati jalan yang berkelok nan indah, seinggat saya setelah melewati banyak belokan kita memasuki Desa Salimpaung  disepanjang jalan banyak sekali  penjual  Kopi Kawa Daun. Di gerimis ini rasanya terbayang menikmati secangkir teh dari daun kopi yang sangat terkenal itu.

Mata saya tak mau terpejam  saat  saya lihat banyak sahabat WEGI V yang terlelap saya terus memandang  ke Jendela Bus PT Semen Padang, di perjalannan menuju Istano Basa ini saya  melihat sebuah Mesjid cantik  di tengah sawah. Ah seandainya ini perjalannan pribadi ingin rasanya melakukan sholat asyar di mesjid yang cantik ini

Sumber photo : Google

Bus terus melaju dengan tenang membuat saya menikmati perjalanan ini mata saya tak henti Memandang di jendela apa saja yang bisa terlihat oleh lensa mata.

Tiba- tiba uni Kaka ( Panitia dari PT.Semen Padang) menyebutkan bahwa kita melewati Istana si Linduang Bulan. Atau lebih di kenal dengan Rumah Gadang Sambilan Ruang. Di Istano silnduang bulan ini tempat menyimpan harta pusaka kerajaan Pagaruyung

 Kemudian sampailah kami di Istano Basa atau Istana Pagaruyung . Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat.
sumber : doc. Pribadi


Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966.

sumber : doc. Pribadi

Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum.
Pada tanggal 27 Februari 2007, Istano Basa mengalami kebakaran hebat akibat petir yang menyambar di puncak istana. Akibatnya, bangunan tiga tingkat ini hangus terbakar. Ikut terbakar juga sebagian dokumen, serta kain-kain hiasan. Diperkirakan hanya sekitar 15 persen barang-barang berharga yang selamat. 

Istana Pagaruyung sekarang setelah di Renovasi tetap mempertahankan keaslian bentuk sebelumnya


di bawah tangga istano pagaruyung ini ada tempat penyewaan baju pengantin minang, sangat di sayangkan jika tidak mencobanya

hari telah mulai senja, kami pun bergegas menaiki bus untuk melanjutkan perjalanan makan malam di tepi danau maninjau.


Next berikutnya aja ya. biar lebih panjang bahasannya, he..he...




1 komentar:

  1. Keren, mba Aida bisa jalan-jalan ke sana. Semoga aku kecipratan hokinya bisa jalan-jalan dari ngeblog :D

    BalasHapus

Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...