Senin, 01 Februari 2016

REVIEW FILM KETIKA MAS GAGAH PERGI : PERJUANGAN YANG PANJANG MENUJU KEBAIKAN


Film Ketika Mas Gagah pergi yang diadaptasi dari Novel yang sama berjudul Ketika Mas Gagah pergi. yang di tulis oleh Mbak Helvi Tiana Rosa (HTR)
sebelum saya mereview film ini mari kita buka sejarah, karna bangsa yang besar tidak pernah melupakan Sejarah sebuah quite yang saya dengar saat adengan Yudi ( Masaji wijayanto) bermain peran pada saat latihan theater mengangkat kisah palestina
Saya mencoba membuka sejarah Novel Ketika Mas Gagah Pergi yang awal nya merupakan cerpen yang muncul dimajalah Annida pada tahun 1990 dan diterbitkan menjadi sebuah Novel pada tahun 1997
dan menjadi sebuah Film layar lebar pada tahun 2016

yah memang patut indobroadcat production mengapresiasikan di awal pemutaran filmnya dengan latar daerah ternate yang indah

kembali ke cerita Film Ketika Mas Gagah Pergi yang dibintagi oleh Pendatang muda yang berbakat Hamas Syahid, Aquino umar, Masaji Wijayanto, Izzah Ajrina.dan didukung oleh artis-artis senior seperti Wulan Guritno, Mathias Muchus, Dwiki Darmawan sekaligus sebagai arrasemen lagu Rabbana yang menjadi sountrac film KMGP ini.

Seorang Mas Gagah ( Hamas Syahid) Mahasiswa Pintar, gaul dan supermodel mendapatkan hidayah ketika melakukan riset ke ternate. perubahan nya ini ditentang oleh adiknya Gita Ayu Pratiwi ( Aquino Umar) yang merasa kakaknya sudah berbeda

Perjuangan Mas Gagah untuk menebar kebaikan pada keluarganya tidak langsung frontal tapi dengan perlahan dan panjang awalnya dengan mengubah pangilan adiknya awalnya Gita menjadi Dik manis, mengajak ibu nya ( Wulan Guritno) untuk melihat rumah singgah Cinta yang dibangunnya bersama teman-teman rohis dan pereman kampung pensiun (epi kusnandar) 

Yang paling seru adalah adegan Yudi ( Masaji Wijayanto) yang selalu ada di setiap bus yang di naiki oleh Gita, mulai dari kopaja sampai Transjakarta memberikan ceramah singkat yang temanya sesuai dengan penumpangnya. misal ketika ceramah tentang setiap orang tidak dinilai dari bentuk dan rupa tapi dari amal ibadahnya. pada saat itu penumpang nya ada Eli sugigi. ada juga ceramahnya tentang korupsi eh ternyata ada yang maling di Bus Transjak yang di perankan oleh ali syakib.

Perjuangan panjang menuju kebaikan selalu di dengung kan oleh Mas Gagah adalah " Jika kita tidak setuju pada suatu kebaikan yang mungkin belum kita pahami, kita bisa coba untuk menghargainya"


Film ini layak ditonton oleh Keluarga dan anak - anak karna film ini bersih dari adegan Sensual yang selalu ada di Film- film layar lebar.

Film Ketika Mas Gagah Pergi akan ada Sesion 2 yang lebih seru dan berlinang air mata.
kalau boleh jujur saya malah berharap Film Ketika Mas Gagah Pergi ( KMGP) menjadi 3 Sesion






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...