Rabu, 01 Februari 2012

KENANGAN DI BUMI ANDALUSIA (EPS.1)


KENANGAN DI BUMI ANDALUSIA (EPS.1)
 By : Aida Mardiah


Kubuka kembali ingatanku 11 tahun yang lalu, saat pertama ku langkahkan kaki ku di bumi andalas. ketika itu kami berangkat 2 mobil berangkat dari kota Bertuah menuju kota Bengkuang, perjalan dimalam hari sebenarnya kurang asik juga sih karna tak melihat pesona alam disekeliling. namun ku tekatkan hati moga kubetah disana. kumulai dengan Bismilah moga Allah memudahkan setiap usaha ku disana, kuberharap dapat menuntut ilmu pertanian dengan mantap
Kami yang akan sekolah di SPPN Padang ada 9 orang yang berangkat bersama- sama (Santi, Endang, aye,adek, evi, ina, atik, atin, Siti) namun di sekolah kami di kenal dengan kelompok 11 (ditambah Rubi + adi)
Perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya kami sampai pada jam 3.00 dini hari. ada cerita lucu yang sampai sekarang masih diingat sama teman- teman . pada saat kami sampai bapaknya Adek mau menurunkan barang - barang dari bagasi. lalu bapaknya nanya " mana kuncinya kaca"? seharusnya yang ditanya adalah " Kuncinya mana?".
Awal kami sampai,  kami menginap di Asrama Catlea, pada awalnya diri ini ngak bisa tidur disana, selain baru pertama kali menginjakkan kaki di ranah minang, diri ini kan anak bungsu belum pernah jauh dari orang tua, trus dari asrama catlea itu tak jauh dari rel kereta api, jadi ketika kereta api lewat terasa tempat tidur itu bergetar. namun aku kuingat kembali bahwa niatku ingin menuntut ilmu. ku kuatkan kembali hati ini
sebagai orang baru kami menjadi tontonan teman- teman yang lain. gaya dan logat bahasa kami yang berbeda selalu mendapat perhatian dari teman- teman yang lain.
cukup lama juga kami adaptasi dengan lingkungan yang baru selain bahasanya juga makanannya. diri ini termasuk yang tidak tahan dengan makanan yang pedas, di minggu pertama di sana diri ini jatuh sakit karena makanan yang tidak cocok di pencernaan.
Alhamdulilah kalau soal bahasa tidak terlalu sulit karna ibunda juga sering mengajarkan bahasa minang, namun sempat kebingungan juga bahasa yang diajarkan ibunda berbeda dengan dengan bahasa yang digunakan disini. bahkan sampai sekarang bahasa itu ngak bisa hilang dari diri ini, ada yang menarik pada saat itu beberapa tahun yang lalu kami sempat menghadiri reunian sekolah kembali. teman- teman malah pakai bahasa Indonesia sama kami. padahal kami semua mengerti kok dengan bahasa mereka.
Di sekolah ku ini Sekolah yang memang khusus mengajarkan tentang ilmu pertanian.. di sekolah anak - anak kelas 1dan 2 diwajibkan untuk tinggal diasrama, untuk yang kelas satu Asrama putri itu namanya Casver (kayak nama hantu ya, padahal dalam bahasa latin casver itu artinya kayu manis) dan untuk anak kelas 2 dan 3 asrama putrinya namanya Vanda (ini seperti nama binatang tapi sebenarnya artinya adalah bungga vanda). untuk yang putra tempatnya satu asrama saja namanya Ficus benyamina. di sekolah ini seluruh tempat itu diberi nama latin tanaman tujuannya agar kita familiar dengan nama- nama latin tanaman. trus disana juga ada dapur umum namanya Centro sema
Untuk soal makan kami tak perlu kwatir karna disini makanannya sudah tersedia tapi harus tepat waktu. dan perlu kerapian dan kelengkapan alat . kita dibariskan menurut nomor kamar agar tahu siapa temannya yang tertinggal dikamar. trus dicek kelengkapan alat,(sendok, garpu, gelas), juga kerapian pakaian (harus pakai baju kerah).
Disana tukang masaknya ada 4 orang (Pak amat, maskaryo, buk masak, mbak Ros )l ag ar makan tidak berebutan ada petugas piket yang bagian membagi makanannya. yang paling asik tuh kalau jadi piket jaga makananya kita tuh boleh milih makanan yang paling banyak dan biasanya buahnya dapat dua. trus sebelum makan kita harus berdo'a dulu dan setelah bunyi bel baru boleh makan ( makan pun ada aturanya ngak boleh berbunyi antara sendok dan piringnya, trus ngak boleh bicara pas makan) setelah makan pun kita ngak boleh langsung berdiri tunggu aba- aba bel dulu baru boleh berdiri dan piring makan kita bawa kembali di tempat awal kita ambil makanan. ......(masih banyak kisah tentang Andalusia Bersambung dulu ya)

Tulisan ini di dapat dari Notes FB SITI ZULBAIDAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...